Srikandi 5 Ajak Pemotor Wanita Peduli Keselamatan Jalan

Srikandi5

MENARIK. Srikandi 5 bersama Jarak Aman (Jaringan Aksi Keselamatan Nasional) dan Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) mengajak seluruh pemotor wanita untuk lebih peduli terhadap persoalan keselamatan berkendara di jalan raya.

“Dalam rangka Hari Kartini, 21 April 2016, Srikandi 5 ingin pemotor wanita lebih peka, memiliki empati, dan kepedulian betapa pentingnya safety riding,” ujar Angie Ismayuti, salah satu personel Srikandi 5 di sela seminar aksi sosial yang bertemakan ‘Ayo Selamatkan Perempuan Indonesia’ di Bangi Kopi, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (21/04/2016).

Srikandi 5, kata Zie, panggilan akrab Angie Ismayuti, berharap kegiatan seminar ini bisa menjadi inspirasi untuk menumbuhkan rasa peduli terhadap keselamatan para pemotor wanita di jalan raya.

Dalam kesempatan itu, Koordinator Jarak Aman, Edo Rusyanto mengatakan, maut selalu mengintai di jalan raya. Karena itu, menurut Edo, pemotor wanita harus memiliki bekal sebelum mengendarai sepeda motor.

Pertama, berpikir positif. Guna meredam emosi saat berkendara langkah awal yang amat penting adalah dengan berpikir logis. Kedua, bertindak tenang. Redakan sejenak pikiran, yakni sekitar lima detik seraya menarik nafas panjang. “Di masyarakat kita kerap disebut dengan istighfar. Lewat istighfar bisa mengurangi sesaknya emosi dan selanjutnya bisa menjernihkan pikiran. Tentu selanjutnya disalurkan lewat tindakan yang positif. Bukan diluapkan dengan emosi yang meledak-ledak,” tutur Edo.

Ketiga, prioritaskan keselamatan. Keselamatan saat berkendara tidak semata untuk diri sang pemotor. Ada hak pengguna jalan yang lain untuk mendapatkan kenyamanan, keamanan, dan keselamatan yang sama. Bahkan, ada keluarga tercinta yang membutuhkan keselamatan kita kembali ke rumah.

Dan, keempat, selalu mendoakan kebaikan agar pengguna jalan mendapat keselamatan saat berlalu lintas jalan. “Mendoakan agar perilaku ugal-ugalan bisa diubah menjadi lebih santun dan tidak membahayakan orang lain. Cara ini efektif untuk meredam emosi kita kala berkendara. Mendoakan orang lain tidak ada ruginya malah bisa membuat diri kita tenang saat berkendara,” ujar Edo.

Sementara itu, menurut Direktur Sales dan Marketing JDDC, Mira K Safri, pemotor wanita semakin banyak berkendara di jalan raya. Namun meningkatnya penggunaan motor di kalangan perempuan tidak disertai dengan kesadaran safety riding. Banyak pemotor wanita yang beranggapan bisa membawa motor saja sudah cukup. Padahal, bahaya selalu mengintai mereka di jalan raya. “Banyak perempuan tidak yang mengetahui besarnya risiko berkendara di jalan raya,” ungkap Mira.

Bahkan, kata Mira, banyak perempuan belum memiliki keahlian berkendara yang memadai sudah menggunakan sepeda motor di jalan. “Melalui kampanye ini diharapkan bisa menumbuhkan kesadaran kaum perempuan terhadap pentingnya pemahaman safety riding untuk menekan angka kecelakaan,” jelas Mira. (rw)

Tinggalkan komentar