Ki Joko Bodo Berani Tampil Beda

Ki Joko Bodo

ADA yang menarik dari Ki Joko Bodo. Pria kelahiran Singaraja, Bali, 1964, itu sebelumnya biasa muncul dengan penampilan sangar. Rambut gondrong, kumis tebal dan jenggot panjang. Kini, Ki Joko Bodo tampil lebih rapi. Wajahnya terlihat lebih cerah dengan rambut pendek klimis tanpa jenggot dan kumis.

“Bagi saya penampilan baru ini merupakan sebuah reinkarnasi. Dalam kurun waktu beberapa tahun, setiap orang harus tampil beda. Saya terdorong untuk mengganti penampilan,” ujar Ki Joko Bodo saat ditemui di kediamannya, Istana Wong Sintinx, belum lama ini.

Rumah Ki Joko Bodo yang berdiri di atas lahan 2.000 meter persegi itu, terletak tidak jauh dari Museum Kesaktian Pancasila, Lubang Buaya, Jakarta Timur. Sebuah gang hanya bisa memuat arus lalu lintas satu mobil yang panjangnya sekitar 500 meter, merupakan akses menuju kediaman paranormal lulusan Universitas Cokroaminoto, DI Yogyakarta itu. Bisa dibilang, rumah Ki Joko Bodo memang kental dengan aura mistis.

Rumah yang dia sebut sebagai ‘Istana Wong Sintinx’ itu bangunannya menyerupai candi. Pepohonan membuat kediaman Ki Joko Bodo begitu sejuk. Sosok Ular naga dan pahatan-pahatan relief mendominasi setiap sisi dari bangunan rumah Ki Joko. Tepat di atas rumah utama, bertengger patung seekor burung hantu berwarna coklat sedang melebarkan sayap.

Sosok Ki Joko Bodo memang sudah setahun belakangan ini jarang muncul di media. Sejak diisukan tobat, dia seolah hilang ditelan bumi. Bahkan telepon selulernya sempat beberapa kali tidak aktif. Namun Ki Joko Bodo meluruskan soal jarang munculnya dia di depan publik. Pemilik nama lengkap Agung Yulianto ini setahun kemarin bersemedi lantaran ingin konsentrasi dengan pekerjaannya.

“Jujur ini ganti strategi. Kalau saya datang dengan penampilan terdahulu, mungkin orang takut. Bagaimana ya, seram mungkin? Tapi, dengan penampilan seperti ini, terlihat lebih rapi dan modern, sehingga lebih mempermudah bisnis,” kata dia.

Dalam kesempatan yang sama, Jo Bangkit, sahabat karib Ki Joko Bodo, menambahkan, perubahan penampilan Ki Joko Bodo merupakan refleksi hati sahabatnya tersebut.

“Saat ini, Ki Joko Bodo lebih ingin menjadi pelayan masyarakat. Dengan tampil lebih rapi dan klimis, masyarakat sudah merasa tidak takut. Masyarakat pun berani untuk mendekati Ki Joko Bodo yang juga ingin membantu masyarakat luas sesuai dengan kemampuan Ki Joko Bodo. Untuk ke depan, Ki Joko Bodo akan tampil lebih rapi dengan kemeja, celana bahan, dan jas tanpa dasi. Perubahan ini juga disesuaikan dengan perkembangan gaya hidup masa kini,” tutur Jo Bangkit. (rio)

Tinggalkan komentar