Reuni Bus Klasik

Bus Klasik - Foto Ist

SIAPA yang tidak tahu bus klasik? Pasti semua sudah pernah naik dan merasakannya. Nah, dalam rangka mengenang sejarah transportasi di Indonesia, PT Mercedes-Benz Indonesia turut mendukung acara bertajuk ‘Reuni Bus Klasik’ yang digelar Jakarta Bus Society (JakBuS) di JIExpo Kemayoran Jakarta, Sabtu (26/03/2011).

Tidak banyak orang yang memperhatikan bus. Bus memang sering terlupakan. Tak banyak yang tahu bahwa sejarah perkembangan bus di Indonesia dimulai dari Jakarta. Ya, dari rencana kota metropolitan ini untuk membangun sistem transportasi.

Pada 1960-an, pemerintah mendapat bantuan dari USAID berupa bus Dodge untuk armada bus kota. Jalur-jalur bus seperti bus bernomor trayek 209, 208, 210, 213, 41, 43, 45, 46, 45, 57, dan masih banyak lagi adalah warisan kelanjutan program bus kota ini. Mungkin anda masih ingat terminal di lapangan Banteng ? Masih ingat GAMADI, Pelita Mas, Sudaranta atau ARION ?

Ilustrasi

Nah, pada 1977, giliran pemerntah Jerman memasok bus Mercedes-Benz sebagai bentuk bantuan pemerintah. Kerja sama ini berlanjut dengan pembangunan pabrik perakitan Mercedes-Benz di Wanaherang pada 1979 dengan bendera German Motor Manufacturing (GMM). Mulai dari sedan hingga bus dirakit di sini.

Sejak saat itu Mercedes-Benz memproduksi bus dalam bentuk chasis maupun utuh. Bahkan, tidak sedikit bus-bus rakitan Wanaherang diekspor ke berbagai negara tetangga. Mercedes-Benz menjadi pelopor perakitan bus utuh di Indonesia.

Jakarta Bus Society (JakBuS) berhasil menunjukkan satu babak sejarah bus modern di Indonesia dalam acara Runi Bus Klasik. Acara ini bertajuk “Dari Penggemar Bus untuk Bus Indonesia”.

Melalui acara itu,  JakBuS mengingatkan masyarakat ada banyak hal dalam dalam industri bus di Indonesia, lebih dari sekadar alat transportasi belaka. Acara diawali dengan konvoi bus peserta menyusuri jalan-jalan di Jakarta, mengambil start di kantor pusat PT Mercedes-Benz Indonesia di Jalan Imam Bonjol, Jakarta.

Dalam keterangan tertulis yang diterima penulis, bBus-bus yang terlibat dalam acara itu dibuat dari 1979 hingga 1995. Baik bus yang terawat sejak pertama kali dibeli yang biasa disebut orisinal, hingga bus modifikasi yang terbilang unik baik milik pribadi, perusahaan otobus maupun instansi pemerintah. Panitia menghadirkan bus Mercedes-Benz tipe chasis OF-1113 dari tahun 1979 milik PPD berkaroseri GMM dan Superior dari Amalgam, serta bus berkonsep Safari tahun pembuatan chasis 1982.

Pada era 1980-an dengan tipe mesin belakang OH-1113 ada bus Semi Caravan milik Alegra Wisata tahun pembuatan 1989. Ada pula bus milik Desiana wisata dengan modifikasi yang berani, yakni menambah fitur suspensi udara meski chasis-nya berangka tahun 1988. Selain itu untuk menunjukkan perawatan adalah kunci utama dalam mengelola transportasi bus panitia menghadirkan bus milik PO Raya, yang masih melayani penumpang Solo-Jakarta hingga kini.

JakBuS ingin menampilkan bus dari sisi positif demi kemajuan transportasi bus Indonesia. Sebab, tak banyak yang peduli akan keberadaan bus. Padahal, metamorfosa bus tak terlepas dari perkembangan peradaban dan teknologi transportasi. Namun sayangnya, kebanyakan orang hanya melirik moda transportasi lain yang sifatnya lebih pribadi daripada yang bersifat angkutan massal. Atau, kondisi angkutan missal saat ini yang tidak nyaman, aman, dan murah, sehingga masyarakat enggan naik kendaraan umum. (rio winto)

10 Tanggapan

  1. hmm pake airsusp, kayak bus-bus jaman sekarang 😮

  2. bus klasik yg design-nya bagus….

  3. sayang banyak yang kondisinya memprihatinkan ya.. bikin batuk2 yang dibelakangnya

  4. ngeri gan,
    http://www.kaskus.us/showpost.php?p=359448417&postcount=628

    sering muncul sebagai penampakan di jalan tol

  5. metromini 20 tahun lagi jadi bus klasik gak yah??

    sopir bus juga harus lapor pajak

    Bayar Pajak itu Tidak Harus, Yang Penting Lapor Pajak!

  6. selamat siang pak rio…..
    sebelumnya terima kasih sudah memuat pers rilis saya di halaman blog anda……
    sekedar mengingatkan, mohon apa yang anda tulis di blog ini tidak diklaim sebagai tulisan anda……..
    terima kasih

    • selamat siang pak fikri, saya tidak mengklaim. saya sdh menjelaskan, bahwa saya menerima keterangan tertulis.. seperti yang diterima. trims

  7. i love bus classic………

  8. Bus kuning ilustrasi itu ,koq ngak tampil ya….padahal bus mercides benz PPD itu dulu warnanya biru mesin belakang,ada dua versi,pitu depan – belakang ,dan pintu depan + pintu tenggah piernya empuk seperti air suspension , bus lailandnya mana ?…ada micro bus merk mercides dulu rutenya Setia budi – Lapangan Banteng…dll

Tinggalkan komentar